Intro : E C#m A E
Oh Tuhanku yang selalu ku serukan dalam doa
A E
Selamanya seumur hidupku
E C#m
Kau nafasku yang selalu kuhirup disetiap waktu
A E
Hanya pada-Mu kupasrahkan hidupku
Ungu Tuhanku. Mp3 download
Reff :
C#m A
Dibawah langit biru ku serukan nama-Mu
B E
Karena kutahu Engkaulah Tuhanku
C#m A
Diatas rumput hijau kubersujud pada-Mu
B E B
Karena kutahu akulah hamba-Mu Ya Allah
E C#m
Oh Tuhanku yang selalu kuserukan dalam doa
A E
Selamanya sepenuh hidupku
Interlude : C#m A B E
Balik ke Reff
Dibumi, Tuhan telah mengkabarkan
keberadaan Nya melalui para Nabinya. Melalui kitab-kitabnya. Ada Zabur,
ada Taurat, ada Injil/Alkitab dan ada AlQuran. Lewat bentangan
kitab-kitab Nya inilah Tuhan menyapa kita, Tuhan memperkenalkan diri
Nya. Bacalah, pelajarilah dengan akal dan logika. Kupas tuntas dengan
argument yang paling cerdas. Keberadaan Tuhan tak terbantahkan. Apakah
masih kurang cukup?
Marilah kita melihat alam
sekitar kita. Apakah alam terlahir dengan sendiri? Apakah teori big bang
dapat menjelaskan hadirnya energi awal yang meledak pertama kali dan
terus memuai hingga menjadi ruang semesta berikut isinya? Bagaimana
sebelum ada ruang semesta? Bagaimana kita menyebut ruang diluar ruang
semesta ini? Ada apa disana? Dapatkah kita menjelaskan muasal energi
itu? Lihat betapa keteraturan semesta. Lihat
betapa presisi lintasan benda angkasa. Adakah alam sendiri yang
menciptakan keteraturan dirinya?
Bagaimana manusia tercipta?
Apakah alam yang membentuk manusia mulai dari zygote hingga menjadi
bentuk yang sempurna, lengkap dengan sistem pencernaan, sistem peredaran
darah, sistem panca indera dan puluhan sistem lainnya yang melekat
ditubuh manusia membentuk mekanisme yang harmoni sebagai penunjang
kehidupannya? Mengapa tidak ada satupun manusia yang benar-benar identik
100%. Bahkan anak kembar yang dibentuk oleh sel yang sama memiliki
perbedaan saat menjadi manusia sempurna? Adakah yang dapat menjelaskan
pola yang sempurna itu?
Belum lagi kita dihadapkan pada
jutaan species makhluk hidup. Darimana asal keberagaman itu? Ribuan
spesies ikan, serangga, burung….. Adakah satu teori yang bisa
menjelaskan? Teori Evolusi bahkan berhenti di beberapa titik. Mentok.
Bahkan teori ini tidak dapat menjelaskan ledakan kambium, transformasi
sel, asal usul manusia, ruh dan jiwa dan masih banyak lagi hal yang
tidak dapat dijelaskan teori tersebut.
Alamkah yang mengatur keteraturan dirinya?
Lalu bagaimana kita menjelaskan
tentang ruh dan jiwa? Dari mana asal ruh? Apakah alam yang sifatnya
materi juga menghadirkan ruh yang immateri? Apakah ruh itu energi? Jika
energi, mengapa sifat ruh setiap manusia berbeda? Mengapa jiwa manusia
yang berbeda itu juga mendiami tubuh-tubuh yang bervariasi? Siapa yang
memilihkan tubuh untuk satu jiwa? Siapa yang memilihkan jenis kelamin?
Apakah alam yang memilihkan? Apakah semua terjadi secara kebetulan?
Apakah suatu kebetulan alam memilihkan dan memasangkan jiwa kita pada
tubuh kita kemudian menghiasinya dengan nasib? Adakah yang sanggup
menjelaskan ini?
Cukupkah bagi kita untuk tetap
mengingkari keberadaan Tuhan? Kalau belum juga cukup, mari kita gunakan
logika yang paling sederhana.
Kematian adalah suatu kepastian
bagi manusia. Apakah ada yang tidak sepakat? Tentu semua harus sepakat
karena jika tidak sepakatpun tetap harus mengalami yang namanya
kematian. Apa yang akan terjadi setelah kematian seorang manusia? Secara
jasad, memang manusia akan melebur kembali ke bumi. Entah itu kedalam
tanah, atau menjadi debu yamg kemudian berakhir di terbangkan udara
ataupun menyatu dengan lautan. Lalu kemanakah jiwa atau ruh? Apakah juga
melebur ke alam? Menyatu dengan bumi? Kembali menjadi pendaran energi?
Kemana perginya rekam jejak segala energi kegiatan yang telah dilakukan
selama ini? Apakah hilang menguap dalam dimensi ruang dan waktu?
Jika kita benar-benar tidak
memiliki keyakinan adanya Tuhan. Selamatlah kita karena kita secara
jasad dan jiwa hanya akan bertransformasi menjadi energi lain.
Tapi bagaimana jika sebaliknya?
Bagaimana jika ternyata Tuhan
itu ada? Dan Tuhan meminta pertanggung jawaban kita sebagai manusia
seperti termaktub dalam kitab Nya?
Bagaimana jika ternyata Tuhan
itu ada? Dan Tuhan menagih kepatuhan kita dan mempertanyakan kadar
kepercayaan kita akan keberadaan Nya?
Jika pada saat itu kita benar-benar tidak memiliki keyakinan adanya Tuhan, Mampuslah kita…..
Ini Hasil Penelitian Terbaru Penyebab Lumpur Sidoarjo
Masih ingatkah Anda dengan Lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo? Hingga kini lumpur yang menyembur sejak 29 Mei 2006 itu masih saja berlangsung. Volume lumpur yang disemburkan ketika itu setara dengan 72 kolam renang berukuran Olimpiade setiap hari.
Meskipun kekuatan semburannya melemah, volume lumpur yang dikeluarkan saat ini diperkirakan masih separuh dari kondisi puncak ketika itu.
Kini seperti dikutip dari laman American Geophysical Union, setelah lebih dari 11 tahun setelah pertama kali meletus, para periset menyimpulkan mengapa semburan lumpur tersebut tak kunjung berhenti. Lumpur Sidoarjo yang juga dikenal dengan Lusi tersebut terhubung ke jaringan vulkanis di dekatnya.
Dalam sebuah penelitian baru, peneliti menerapkan teknik geopsikis yang digunakan untuk memetakan interior Bumi guna menggambarkan daerah di bawah Lumpur Sidoarjo.
Gambar menunjukkan jaringan yang mengeluarkan lumpur terhubung ke ruang magma di dekat kompleks vulkanis Arjuno-Welirang melalui jaringan patahan sepanjang 6 kilometer di bawah permukaan.
Gunung berapi dapat dihubungkan satu sama lain di dalam tanah dan para ilmuwan menduga Lumpur Sidoarjo dan kompleks vulkanis Arjuno-Welirang berkaitan karena penelitian sebelumnya menunjukkan gas yang biasanya ditemukan di magma. Namun, belum ada yang menunjukkan bahwa Lusi terhubung secara fisik dengan Arjuno-Welirang.
"Kami dengan jelas menunjukkan bukti bahwa kedua jaringan terhubung pada kedalaman," kata ahli geologi di The Centre for Earth Evolution and Dynamics CEED, Universitas Oslo, Adriano Mazzini.
Dengan menggunakan data 10 bulan yang tercatat oleh seismometer, Mazzini dan rekan-rekannya mencitrakan daerah di bawah Lumpur Sidoarjo dan gunung berapi di sekitarnya.
Gambar menunjukkan terowongan yang menonjol dari ruang magma Arjuno-Welirang yang paling utara ke dalam cekungan sedimen tempat Lumpur Sidoarjo berada.
Hal ini memungkinkan cairan magma dan hidrotermal yang berasal dari lapisan masuk ke dalam sedimen Lumpur Sidoarjo yang memicu reaksi masif dan menciptakan gas yang menghasilkan tekanan tinggi di bawah permukaan Bumi. Setiap gangguan--seperti gempa--bisa memicu jaringan ini meletus.
Mazzini dan peneliti lainnya menduga gempa berkekuatan 6,3 skala Richter yang melanda Jawa 2 hari sebelum lumpur mulai mengalir menjadi pemicu semburan Lumpur Sidoarjo.
Langganan:
Postingan (Atom)